Sabtu, 07 Oktober 2017

SEKOLAH DAN LINGKUNGAN

Belajar Peduli Limbah 
Dengan Keterampilan

SMP Negeri 2 Banyuwangi
     Hampir semua kegiatan manusia menghasilkan limbah, limbah yang diartikan sebagai sisa buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia seringkau berli menjadi masalah bagi manusia. Keberadaan limbah seakan-akan menjadi beban begitu berat entah bagi pemerintahan daerah mau pun masyarakat pada umumnya. Alasan tersebut memang benar adanya, berbagai macam cara usaha sudah banyak dilakukan mulai dari pembuatan pupuk hingga mengolah atau daur ulang kembali limbah.
     Dengan sederhana kita mengenal limbah organik dan anorganik, wujud dari limbah organik merupakan limbah yang memiliki unsur hidrokarbon (hidrogen dan karbon) yang mudah di uraikan oleh mikroorganisme, seperti jasad mahluk hidup, sisa makanan, tumbuhan dan termasuk kotoran hewan. Secara umum limbah organik dipergunakan sebagai kompos yang memiliki manfaat untuk menyuburkan tanaman.
     Adapun limbah anorganik merupakan limbah yang tidak memiliki unsur hidrokarbon (hidrogen dan karbon) sehingga tidak dapat di uraikan oleh mikroorganisme. Solusi untuk limbah anorganik adalah dengan melakukan daur ulang. Misalkan bahan limbah plastik dapat di manfaatkan kembali/di daur ulang menjadi biji plastik, limbah kertas dapat di daur ulang kembali menjadi kertas.
     Lalu, apakah di sekolah tidak ada limbah? Bagaimana pun di sekolah sebagai lingkungan tempat belajar tentunya masih menjadi tempat liambah baik organik mau pun anorganik, pemanfaatannya pun bermacam-macam. Tentunya yang sering dilakukan adalah menjual kembali limbah-limbah anorganik melalui bank sampah atau pun di jual di penampungan-penampungan limbah anorganik.
     Salah satu upaya memberikan pembekalan pendidikan ke peserta didik dalam memandang limbah anorganik khususnya adalah dengan menyisipkan pemanfaatan limbah anorganik dalam sebuah materi pelajaran keterampilan (KTSP) atau pun menyelipkan ke dalam materi Prakarya (K13). Dengan jumlah jam pelajaran dua jam bagi siswa merupakan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengetahuan sekaligus memberikan wawasan bahwa limbah anorganik masih tetap bisa di manfaatkan.
     Melalui materi keterampilan, prakarya dan bahkan seni budaya sekolah SMP Negeri 2 Banyuwangi berusaha memberikan bimbingan intensif bagi siswa agar kelak menjadi insan yang ramah lingkungan dan tahu bagaimana memanfaatkan limbah menjadi sebuah karya yang bernilai tinggi. Hal ini senada dengan harapan Banyuwangi yang masuk dalam nominasi kota wisata bersih se-ASEAN.
 
Guru Keterampilan SMP Negeri 2 Banyuwangi
SMP Negeri 2 Banyuwangi: Taman Kelas
Produk Limbah Organik dan Anorganik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar